New York, Kompas – Presiden Prabowo Subianto tampil berapi-api saat menyampaikan pidato perdananya di Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) ke-80 di Markas Besar PBB, New York, Selasa (24/9/2025) waktu setempat. Dalam forum internasional itu, Prabowo menegaskan dukungan penuh Indonesia terhadap perdamaian dunia, khususnya penyelesaian konflik Israel–Palestina melalui solusi dua negara.
Dalam pidato bernada tegas, Prabowo menekankan bahwa perdamaian abadi hanya bisa terwujud apabila setiap bangsa diperlakukan setara dan adil. “Kami menolak segala bentuk kekerasan. Perdamaian tidak mungkin lahir dari penindasan,” ujar Prabowo dengan suara lantang yang disambut perhatian para delegasi.
Prabowo juga mendesak langkah nyata dari komunitas internasional untuk segera menyalurkan bantuan kemanusiaan bagi warga Gaza. Menurutnya, penderitaan sipil tidak boleh dibiarkan berlarut-larut. “Kemanusiaan menuntut tindakan, bukan sekadar kata-kata,” tegasnya.
Gaya orasi Presiden Indonesia itu menuai respons positif. Sejumlah diplomat menilai Prabowo menyuarakan pesan moral yang kuat dan merefleksikan posisi Indonesia sebagai negara yang konsisten memperjuangkan perdamaian. Kehadiran Indonesia sebagai pembicara ketiga dalam sesi debat umum juga dinilai strategis, menempatkan Indonesia sejajar dengan negara-negara berpengaruh.
Menutup pidatonya, Prabowo menyampaikan salam lintas agama, mulai dari “Wassalamu’alaikum” hingga “Om Shanti.” Gestur tersebut dipandang sebagai simbol inklusivitas Indonesia, sekaligus menegaskan pesan persatuan yang ia bawa di panggung dunia.
