BATAM | SERANTAUMEDIA - Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Batam, Kepulauan Riau, mencatat sebanyak 248 Pekerja Migran Indonesia (PMI) telah diberangkatkan ke luar negeri hingga November 2024. Data ini menunjukkan mayoritas PMI berasal dari Kecamatan Batam Kota.
Kepala Disnaker Kota Batam, Rudi Sakyakirti, mengungkapkan bahwa jumlah pekerja perempuan mendominasi dengan 168 orang, sementara laki-laki sebanyak 79 orang.
“Pekerjaan yang paling banyak diminati adalah sebagai pekerja domestik, dengan total 116 orang,” jelas Rudi saat dihubungi di Batam, Sabtu (4/1).
Selain sektor domestik, pekerjaan lainnya seperti operator produksi, pekerja umum, welder atau fitter, terapis spa, koki atau asisten koki, pelayan, teknisi, hingga awak kapal juga menjadi pilihan PMI asal Batam.
Mayoritas PMI asal Batam bekerja di negara-negara tetangga, dengan penempatan terbanyak di Malaysia sebanyak 120 orang, diikuti oleh Singapura 65 orang, dan Taiwan 21 orang.
“Sisanya tersebar di negara lain seperti Korea Selatan, Arab Saudi, Turki, Polandia, Kuwait, Italia, Hong Kong, dan Republik Dominika,” tambah Rudi.
Untuk memastikan kesiapan dan perlindungan para PMI, Disnaker Kota Batam secara rutin memberikan Orientasi Pra Pemberangkatan (OPP).
Kegiatan ini melibatkan berbagai instansi terkait, seperti Polresta Barelang, Imigrasi, Bea Cukai, BPJS Ketenagakerjaan, dan Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI).
“Pembekalan ini mencakup arahan mengenai hak dan kewajiban pekerja, perlindungan hukum, hingga informasi dasar tentang negara tujuan. Langkah ini penting agar PMI memahami situasi dan tantangan yang akan dihadapi di negara tempat mereka bekerja,” ujar Rudi.
Disnaker Kota Batam terus berupaya meningkatkan kualitas tenaga kerja asal Batam melalui berbagai pelatihan dan pembekalan.
“Kami berkomitmen untuk memberikan perlindungan maksimal bagi para PMI agar mereka tidak hanya memiliki keterampilan, tetapi juga merasa aman selama bekerja di luar negeri,” tegasnya.