• Tue, Jun 2025

BBM Bersubsidi untuk Nelayan Pulau Terluar Tetap Optimal

BBM Bersubsidi untuk Nelayan Pulau Terluar Tetap Optimal

Salah satu wilayah yang menjadi perhatian adalah Kecamatan Belakangpadang, yang selama ini bergantung pada BBM bersubsidi.


BATAM | SERANTAUMEDIA - Dinas Perikanan (Diskan) Kota Batam, Kepulauan Riau (Kepri), memastikan distribusi bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi bagi nelayan di wilayah pulau-pulau terluar tetap berjalan optimal.

Salah satu wilayah yang menjadi perhatian adalah Kecamatan Belakangpadang, yang selama ini bergantung pada BBM bersubsidi untuk mendukung aktivitas melaut.

Kepala Diskan Kota Batam, Yudi Admajianto, mengungkapkan bahwa hingga akhir 2024, pihaknya telah menerbitkan 8.027 surat rekomendasi untuk BBM bersubsidi.

“Total BBM bersubsidi yang direkomendasikan mencapai 1.616.190 liter solar dan 1.531.012 liter pertalite,” ujarnya saat dihubungi di Batam, Sabtu (3/1).

Yudi menjelaskan, nelayan hanya membutuhkan waktu sekitar 30 menit untuk mendapatkan surat rekomendasi, asalkan semua persyaratan terpenuhi.

“Syaratnya cukup sederhana, yaitu surat permohonan, salinan tanda daftar kapal perikanan, salinan KTP atau Kartu Usaha Kelompok Usaha Perikanan (KUSUKA), dan estimasi produksi ikan,” katanya.

Menurutnya, Diskan Batam telah aktif mendorong para nelayan untuk memiliki KUSUKA, guna mempermudah pengurusan surat rekomendasi dan memastikan mereka terdaftar sebagai penerima manfaat BBM bersubsidi.

Distribusi BBM bersubsidi di Kecamatan Belakangpadang dilakukan melalui Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Kampak di Pulau Sekilak.

Nelayan membawa kapal atau perahu mereka langsung ke SPBU tersebut untuk mengisi bahan bakar sesuai jumlah yang tercantum dalam surat rekomendasi.

“Jumlah liter BBM yang disediakan di SPBU Kampak sepenuhnya berdasarkan rekomendasi dari kami. Hal ini untuk memastikan distribusi BBM bersubsidi tepat sasaran dan sesuai kebutuhan nelayan,” jelas Yudi.

Ia juga mengimbau para nelayan untuk aktif mengurus surat rekomendasi agar SPBU di wilayah mereka mendapatkan stok BBM yang memadai.

“Dengan begitu, kebutuhan nelayan bisa terpenuhi, dan mereka dapat melaut tanpa hambatan,” tambahnya.

Yudi menegaskan, program ini merupakan bentuk komitmen Diskan Batam dalam mendukung produktivitas nelayan di pulau-pulau terluar.

“Kami berupaya memastikan para nelayan dapat menjalankan aktivitas melaut dengan lancar dan tetap produktif. Akses terhadap BBM bersubsidi kami permudah dan perdekati,” pungkasnya.

Dengan adanya langkah ini, nelayan di Batam, termasuk di wilayah terpencil seperti Belakangpadang, diharapkan dapat terus berkembang dan berkontribusi pada sektor perikanan secara berkelanjutan.