• Tue, Jun 2025

Gubernur Kepri Usulkan Relaksasi Visa untuk Tingkatkan Pariwisata dan Investasi

Gubernur Kepri Usulkan Relaksasi Visa untuk Tingkatkan Pariwisata dan Investasi

Usulan ini disampaikan Gubernur Kepri kepada Direktur Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM RI, Gaffar M Godam, dalam rapat yang berlangsung di Gedung Daerah, Tanjungpinang.


TANJUNGPINANG | SERANTAUMEDIA - Dalam upaya meningkatkan daya saing pariwisata dan investasi di Kepulauan Riau (Kepri), Gubernur Ansar Ahmad mengusulkan relaksasi kebijakan visa kunjungan bagi wisatawan mancanegara (wisman) dari tiga negara utama, yakni China, India dan Korea Selatan.

Usulan ini disampaikan langsung kepada Direktur Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM RI, Gaffar M Godam, dalam rapat yang berlangsung di Gedung Daerah, Tanjungpinang.

"Usulan relaksasi kebijakan visa ini bertujuan untuk meningkatkan daya saing pariwisata dan investasi di Kepri," ujar Ansar Ahmad dalam pertemuan tersebut.

Gubernur Ansar menegaskan bahwa Kepri memiliki sejumlah keunggulan geografis yang strategis. Lokasinya yang dekat dengan Singapura, Malaysia, dan negara anggota ASEAN lainnya menjadi potensi besar untuk menarik wisatawan lintas batas.

"Kepri juga memiliki konektivitas yang unggul, didukung infrastruktur pelabuhan internasional dan bandara yang memudahkan akses wisatawan," tambahnya.

Ia juga menyebutkan adanya peluang limpahan wisatawan dari Singapura, yang setiap tahunnya menerima sekitar 19 juta wisatawan.

"Usulan relaksasi kebijakan visa ini agar Kepri makin kompetitif dan mampu menyumbang devisa yang signifikan bagi negara," kata Ansar.

Gubernur Ansar memaparkan bahwa kebijakan ini diharapkan memberikan dampak ekonomi yang luas. Sektor-sektor seperti transportasi, perhotelan, restoran, ekonomi kreatif, dan UMKM diproyeksikan akan merasakan manfaat langsung dari meningkatnya jumlah kunjungan wisman.

"Wisatawan asing rata-rata mengeluarkan 1.200 dolar AS sekali berkunjung. Relaksasi visa akan berkontribusi besar terhadap devisa langsung," jelasnya.

Ia juga menambahkan, langkah ini selaras dengan upaya memperluas pasar wisatawan baru, khususnya dari China, India, Korea Selatan, dan Jepang.

Direktur Jenderal Imigrasi Kemenkum HAM, Gaffar M. Godam, merespons positif usulan tersebut. Ia menyatakan akan segera membahasnya bersama jajaran Kementerian.

"Semoga usulan dari Kepri ini bisa kita setujui," ujar Gaffar.

Mantan Kepala Kanwil Kemenkum HAM Kepri ini juga menyoroti pentingnya implementasi layanan auto gate di seluruh pintu masuk pelabuhan. Layanan ini diharapkan dapat mempermudah pemeriksaan keimigrasian bagi wisatawan asing dan mengurangi antrean panjang.

"Layanan ini juga akan menghindari benturan langsung dengan petugas di lapangan," imbuh Gaffar.

Gubernur Ansar optimistis bahwa kebijakan ini akan membawa dampak signifikan bagi pengembangan pariwisata di Kepri.

"Secara umum, Kepri punya daya saing di sektor pariwisata yang masih bisa bersaing dengan Singapura, Malaysia, dan negara tetangga lainnya," pungkasnya.